Itulah salah satu agenda pendampingan yang dilakukan oleh Yayasan KAKAK Solo. Pendampingan yang dilakukan di Surakarta ini didasari dari hasil riset Yayasan KAKAK tentang tentang Anak Yang Dilacurkan (AYLA) di kota Surakarta pada tahun 2000 yang menjangkau 50 anak yang dilacurkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa AYLA yang berada di kota Surakarta tidak saja berasal dari Kota Solo, tetapi juga dari kabupaten yang lain di Eks Karesidenan Surakarta. Sebaran anak yang dilacurkan (AYLA) meliputi: 28 anak berasal dari Kota Surakarta, 11 anak dari Kabupaten Wonogiri, 5 anak dari Boyolali, 3 anak dari Sukoharjo dan 3 anak dari Klaten.
Pilihan teater ini dipilih agar mampu sebagai medium untuk menyampaikan pesan tentang STOP Kekerasan dan eksploitasi seksual pada anak. Selain itu, teater juga sebagai medium katarsis bagi anak-anak korban kekerasan seksual komersial.
Lalu, bagaimana proses dan hasil perubahan yang terjadi pada korban AYLA? silahkan baca selengkapnya hasil laporan Nining Sholikhah dalam artikel yang berjudul Pendampingan Anak Korban Kekerasan dan Eksploitasi Seksual Melalui Trauma Healing dengan Media Teater di Kota Surakarta di link berikut ini: