Pasuruan, PT. Tirta Investama (Aqua) Pandaan dan LPPM UNU Pasuruan mendukung pengembangan Avia Tourism di Kawasan Konservasi Keanekaragaman Hayati Nusantara (KKSN), Ledug, Kecamatan Prigen, Pasuruan. Inisiatif ini mengintegrasikan konsep pelestarian lingkungan dengan pengembangan wisata berbasis pengamatan burung, menjadikan kawasan ini sebagai media penelitian konservasi dan model wisata berbasis keanekaragaman hayati.
Pada Jumat (2/8/2024), sebuah workshop digelar untuk memperkenalkan Avia Tourism sebagai inovasi pelestarian ekosistem hutan dan burung. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, seperti LMDH Bumi Lestari Mulyorejo, CV. Eksis Mandiri Nusantara, serta LPPM Universitas Nahdlatul Ulama’ Pasuruan. Selain memperkenalkan konsep wisata edukasi, workshop ini juga menekankan pentingnya menjaga habitat burung sebagai bagian dari konservasi keanekaragaman hayati.
“Konservasi berbasis inovasi seperti Avia Tourism tidak hanya membantu menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga membuka peluang riset dan pendidikan tentang ekosistem hutan,” ungkap Mulyono Wibisono, CSR PT. Tirta Investama (Aqua) Pandaan. Ia menambahkan bahwa pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui peluang ekonomi berbasis wisata.
Hal senada juga disampaikan oleh Amang Fathurrohman, Sekretaris LPPM UNU Pasuruan, “Kami sangat senang dan mendukung dalam pengembangan Kawasan Kehati Sapen Nusantara ini menjadi media belajar para mahasiswa, khususnya terkait studi konservasi dan kehati”
Ketua LMDH Bumi Lestari Mulyorejo, Kasiman, menambahkan bahwa pengembangan Avia Tourism ini juga menjadi laboratorium alam bagi peneliti dan mahasiswa. “Kami berharap program ini dapat memberikan data ilmiah yang bermanfaat untuk pengelolaan kawasan konservasi ke depan,” ujarnya. Selain itu, masyarakat setempat dilibatkan dalam program ini untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan.
Sebagai langkah lanjutan, berbagai infrastruktur pendukung akan disiapkan, termasuk jalur pengamatan burung, papan informasi spesies, dan fasilitas edukasi. Kawasan ini tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga pusat studi konservasi yang memberikan manfaat ekologis, ekonomi, dan edukasi yang berkelanjutan.