FKDP Forum Komunikasi Dosen Peneliti
Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Salahuddin Pasuruan terus berupaya memperkuat hubungan Triple Helix antara akademisi, pemerintah, dan industri. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan membentuk beragam pusat kajian riset dan abdimas.
Pada tanggal 9 Maret 2023, ITSNU dan STAI Salahuddin Pasuruan menggelar Focus Group Discussion (FGD) daring bertajuk “Review dan Peningkatan Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas)” sebagai bagian dari upaya perkuatan Triple Helix. Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITSNU Pasuruan, Nur Lina Safitri, menjelaskan bahwa Pusat Kajian yang dibentuk terdiri dari beberapa kelompok kajian dosen yang ahli dan berpengalaman di bidangnya akan merumuskan rencana dan strategi penelitian serta abdimas kampus dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
“ITSNU dan STAI Salahuddin Pasuruan memiliki visi untuk menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam penelitian dan abdimas, dan pusat kajian ini akan menjadi motor penggeraknya,” ujar Nur Lina Safitri.
Selain itu, pusat kajian ini juga akan memperkuat kolaborasi antara ITSNU, STAI Salahuddin Pasuruan, pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat. Dengan demikian, diharapkan riset dan abdimas yang dilakukan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat.
“Kami berharap pusat kajian ini dapat menjadi wadah bagi dosen dan mahasiswa untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan industri dalam mencari solusi atas berbagai masalah di masyarakat,” tambah Nur Lina Safitri.
Dalam upaya memperkuat pusat kajian ini, LPPM ITSNU Pasuruan akan menyediakan berbagai fasilitas dan sumber daya untuk mendukung riset dan abdimas yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. Selain itu, telah disiapkan kantor LPPM sebagai ruang bersama untuk para dosen merencanakan dan mengimplementasikan riset dan abdimas.
